SERANGAN jantung koroner, stroke, diabetes, darah tinggi dan kanker hati menjadi penyakit yang menakutkan bagi setiap orang.
Salah satu penyebab dari munculnya penyakit tersebut adalah adanya akumulasi radikal bebas atau oksidan. Radikal bebas dapat menghancurkan sistem jaringan dan integritas DNA dalam tubuh kita. Kondisi ini menstimulus percepatan proses penuaan, penghancuran lever dan menyebabkan penyakit papan atas lainnya seperti penyakit jantung dan kanker.
Untuk menghindari atau mengurangi resiko terkena penyakit jantung koroner, kanker, diabetes dan penyakit�penyakit sejenis yang disebabkan oleh radikal bebas atau oksidan, para ahli kesehatan dan pakar gizi sepakat pengobatan dan pencegahan yang terbaik adalah yang bersifat alamiah. Salah satunya adalah mengkonsumsi minuman yang mengandung zat alami yang dapat mengurangi radikal bebas seperti minuman teh hitam atau black tea
Demikian disampaikan Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr. Ali Khomsan MS dan ahli kesehatan jantung dr. Mohammad Taufik Spj secara terpisah.
Memang benar teh hitam mempunyai manfaat seperti menurunkan resiko kanker, mencegah jantung koroner, mencegah penuaan dan juga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah," papar Prof Dr Ali Khomsan MS.
Lebih lanjut Ali Khomsan menjelaskan, dari berbagai referensi, diketahui bahwa black tea yang selama ini dikonsumsi masyarakat kita, cukup banyak mengandung komponen senyawa yang baik bagi tubuh. Utamanya adalah antioksidan serta Theaflavin cukup tinggi. Senyawa itulah yang mempunyai efek dapat mengurangi resiko-resiko penyakit seperti kanker dan mencegah jantung koroner
Teh hitam itu dibuat dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan menjadi layu sebelum digulung, kemudian dipanaskan dan dikeringkan. Teh hitam disebut juga teh fermentasi,� jelasnya.
Salah seorang pakar kesehatan jantung dari Bogor, Dr H. Mohammad Taufik Sp.J mendukung pendapat Prof Dr Ali Khomsan yang menyebutkan black tea bermanfaat untuk mengurangi penyakit jantung koroner, kanker, diabetes dan stroke.
Sayangnya, menurut Taufik, manfaat yang terkandung dalam meminum teh hitam belum banyak diketahui oleh masyarakat. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi maupun publikasi dari berbagai penelitian tentang manfaat black tea bagi kesehatan.
Beberapa waktu lalu, Pusat Jantung Nasional Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta (RSJHK) juga memaparkan hasil penelitiannya dalam talkshow dengan tema �Efek Teh Hitam dalam Mencegah dan Mengatasi Risiko Penyakit Jantung Koroner� yang diadakan di Aula RSJHK Jakarta.
Menurut hasil penelitian tersebut, Katekin dalam teh hitam, senyawa yang disebut-sebut sebagai aktor yang mampu melawan penyakit degeneratif adalah senyawa Theaflavin.
Senyawa Theaflavin merupakan antioksidan, anti kanker, anti mutagenik, antidiabetes dan anti penyakit lainnya. Senyawa Theaflavin dalam Teh hitam jumlahnya cukup signifikan.
Secara sederhana antioksidan dinyatakan sebagai senyawa yang mampu menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi. Berdasarkan sumbernya, anti oksidan dapat dibagi menjadi antioksidan alami dan sintetis. Theaflavin merupakan antioksidan alami yang sangat potensial. Kemampuannya sebagai penangkap radikal bebas sudah tidak dapat dipungkiri lagi kesahihannya.
Kemampuan theaflavin sebagai antioksidan ternyata tidak cukup sampai di situ. Aktivitasnya sebagai antioksidan dalam menghambat oksidasi LDL (Low Density Lippoprotein) ternyata menunjukkan hal yang menakjubkan.
Dalam seduhan teh hitam, theaflavin memberikan warna merah kekuningan, sementara itu thearubigin dan theanapthoquinone masing-masing memberi warna merah kecoklatan dan kuning pekat. Untuk hal rasa, bersama-sama kafein, theaflavin yang ada dalam teh hitam memberikan rasa segar.