Memilih Plastik Yang aman : Pro dan kontra (Dimuat di Harian Tribun Kaltim, Minggu 10 Agustus 2008)
Pembungkus / kemasan berbahan plastik dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari- hari. Mulai dari bayi sampai orang dewasa menggunakkannya. Demikian pula untuk kebutuhan seperti tempat makan dan minum banyak yang menggunakan bahan berbasis plastik. Mulai dari botol minum, pembungkus makanan, , kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, mobil, mesin, hingga pestisida. Selain mudah dijumpai , praktis , dan harganya yang murah plastik bisa dikatakan telah menggantikan fungsi bahan lain yang selama ini digunakan.
Tiada hari tanpa plastik, pendek kata. (Terus plastik mana yang aman buat kesehatan?)
Di sisi lain berkembang berita baik di media cetak, media online, milis-milis di internet, blog, website yang memberitakan akhir-akhir ini ditemukan bahwa plastik sangat berbahaya bagi kesehatan terutama bisa bersifat karsinogenik ( bisa memicu timbulnya penyakit kanker ).Selain bersifat tersebut tentunya resiko untuk lingkungan juga besar yaitu bahan berbasis plastik sukar untuk diuraikan oleh mikroorganisme di tanah.
Lalu bagaimana kita menyikapinya hal tersebut (Plastik yang ramah buat kesehatan)?
Tentunya dibutuhkan kearifan dalam memandang masalah plastik sebagai pembungkus atau botol atau bahan pengemas. Kembali kepada pengertian bahan pengemas adalah suatu media yang digunakan untuk mengemas dan memberikan perlindungan terhadap isi sesuai dengan tujuannya. Disamping itu dari segi promosi bahan pengemas dapat memberikan daya tarik bagi pembeli. Dari sini kita bisa melihat bahwa kalau memang bahan pembungkus itu bersifat tidak melindungi bahkan berpotensi bahaya maka harus kita tinggalkan.
Plastik dalam segala bentuknya sebagai bahan pengemas telah diatur oleh oleh suatu badan yang bernama Society of Plastic Industry dan telah distandarisasai oleh SNI (Standar Nasional Indonesia) . Apabila penggunaan dan peruntukannya sesuai dengan standar tersebut , maka masyarakat tidak perlu khawatir akan bahaya kesehatan yang mengancam. Plastik bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan, asalkan kita mengetahui cara berinteraksi dengan benar dan lebih selektif dalam penggunaan plastik, maka hidup kita akan lebih aman dan sehat.
Tetapi apa yang kita lihat disebagian masyarakat yang telah menggunakan plastik tidak sesuai peruntukkannya maka ini yang bisa membahayakan kesehatan. Misal kebiasaan mengisi ulang botol air mineral itu secara berulang kali. Padahal, bahaya kesehatan mengintai dari balik kemasan botol plastik air mineral yang diisi berulang-ulang. Sayang membuang kemasan yang masih bagus alasannya. Ataupun botol tersebut diisi air panas. Atau juga diisi air dingin tetapi ditaruh di dalam mobil yang potensial menjadi panas airnya. Selain itu sikap yang tidak selektif dalam membeli bahan plastik seperti gelas piring,tempat nasi dari bahan melamin . Dengan alasan harga yang murah sehingga tidak melihat lagi apakah bahan melamin tersebut palsu atau tidak .
Lalu bagaimana solusinya?(Plastik Yang aman buat Kesehatan)
Salah satu solusi yang baik adalah selektif dan mencermati bahan plastik yang kita beli. Sebagai masyarakat awam tentunya kita tidak tahu mana plastik yang aman dan yang tidak aman. Tetapi jangan khawatir, ternyata sudah diatur dan ditetapkan secara internasional sejak tahun 1988. Sehingga di negara manapun di dunia ini menggunakan kode dan simbol yang sama. Kode dan simbol tersebut terletak dibagian dasar botol atau bahan plastik. Namun sayang masih banyak yang belum mengetahui seperti apa kode dan simbol tersebut. diharapkan sekarang masyarakat mau melihat dasar botol tersebut untuk mengetahu keamanan kemasan tersebut.
Secara umum tanda pengenal identifikasi plastik sebagi berikut (diambil dari kaskus.us):
1. Kode biasanya berada di dasar kemasan
2. Kode berbentuk segitiga yang terbentuk dari 3 tanda panah
3. Di dalam logo segitiga akan terdapat angka
4.Dan di bawah segitiga, ada nama jenis plastik tersebut
Kiat-kiat yang lain yang harus diperhatikan juga adalah:
1. Pastikan kemasan dan atau segel masih dalam keadaan baik dan belum rusak
2. Perhatikan tanggal kadaluarsa produk tersebut yang tertera pada kemasan. Jika isinya sudah rusak atau cacat, jangan dikonsumsi.
3. Hindari menggunakan tempat dari bahan plastik untuk menaruh makanan panas, apalagi berminyak, atau dalam microwave.
4. Untuk botol susu balita, jangan langsung memasukkan air panas dan mengaduk dalam botol tersebut. Buatlah adukan susu panas di gelas kaca, setelah hangat, baru masukkan ke botol.
Jadi yang kita utamakan adalah kesehatan anda dan keluarga meskipun barang tersebut kurang praktis, mahal , dan mudah pecah. Semoga sehat selalu.
Sumber : fajarqimi.com
Comments :
Posting Komentar