Salah satu alasan yang membuat saya tidak suka membahas masalah kanker adalah bahasannya yang panjang sehingga sering membuat saya bosan ngetik dan saya rasa pembaca pun bosan membaca tulisan yang panjang. Berhubung masalah kanker masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat maka saya berusaha menuliskannya dalam bahasan yang lebih singkat namun lengkap. Tanpa panjang lebar lagi, mari kita membahas masalah leukemia.
Apa sih leukemia itu?
Semua tahu kalau leukemia merupakan bagian dari penyakit kanker. Di kalangan masyarakat umum, leukimia juga dikenal dengan nama kanker darah karena memang pada penderita leukemia terjadi keganasan pada sel sel darah.
Semua tahu kalau leukemia merupakan bagian dari penyakit kanker. Di kalangan masyarakat umum, leukimia juga dikenal dengan nama kanker darah karena memang pada penderita leukemia terjadi keganasan pada sel sel darah.
Semua kanker berasal dari sel yang membentuk darah dan jaringan tubuh lainnya. Pada kondisi normal, sel sel akan tumbuh dan mati sesuai dengan mekanisme yang yang diatur oleh tubuh sehingga sel yang sudah tua akan mati dan digantikan oleh sel yang muda. Pada penderita kanker, proses ini tidak berjalan sebagaimana mestinya yang mana sel yang sudah tua tidak mati namun tumbuh dengan membabi buta. Pada penderita leukemia, proses yang tidak normal ini terjadi pada sel darah.
Pada orang normal, pembentukan sel darah terjadi di sumsum tulang. Proses produksi terjadi sedemikan rupa sehingga jumlah sel yang diproduksi sesuai dengan jumlah sel yang akan mati. Pada penderita leukemia, sumsum tulang memproduksi sel darah putih abnormal (sel leukemia). Jumlah sel leukemia yang diproduksi kian hari kian meningkat sehingga menganggu fungsi darah secara keseluruhan.
Apa saja tipe leukemia?
Leukemia dibagi berdasarkan kecepatan pemburukan penyakit ini, yakni :
* Leukemia khronis.
Proses pemburukan pada leukimia khronis sangat panjang sehingga pada awal terjadinya
penyakit, penderita tidak merasakan apa apa.
* Leukemia akut.
Sebaliknya pada leukimia akut, proses pemburukan sangat cepat dan banyak sel abnormal
yang ditemukan dalam sirkulasi darah.
Leukemia juga dapat dibedakan berdasarkan jenis sel darah putih yang terkena, apakah limphoid atau myeloid. Pembagian berdasarkan jenis sel darah putih ini adalah :
* Chronic lymphocytic leukemia.
* Chronic myeloid leukemia.
* Acute lymphocytic leukemia.
* Acute myeloid leukemia.
Apa saja faktor resiko terjadinya leukemia?
Sampai saat ini, belum ada yang mengetahui penyebab pasti dari leukemia. Para ahli hanya menduga beberapa faktor resiko yang memungkinkan seseorang menderita leukemia. Faktor faktor tersebut antara lain :
* Orang yang terlalu sering terpapar radiasi dalam jumlah besar.
* Bekerja dengan bahan bahan kimia berbahaya.
* Pasien yang melaksanakan kemoterapi.
* Penderita Down Syndrome.
* Virus (Human T-cel leukimia virus-I).
* Orang yang menderita myelodisplastic syndrome.
Beberapa tahun yang lalu ada yang menduga paparan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh beberapa alat elektronik sebagai faktor resiko leukemia namun penelitian terbaru membantah hal tersebut. Pada kenyataannya memang banyak diantara mereka yang masuk ke dalam golongan resiko tinggi tidak menderita leukemia sebaliknya tidak sedikit yang hidupnya bebas resiko malah menderita penyakit yang mematikan ini. Disinilah peranan deteksi dini terhadap kemungkinan menderita leukemia.
Apa saja gejala leukemia?
Seperti sel darah yang lain, sel leukemia mengalir ke seluruh organ tubuh melalui sirkulasi darah. Gejala timbul tergantung banyaknya sel abnormal yang ada atau beredar. Beberapa gejala umum leukemia antara lain :
* Demam atau berkeringat pada malam hari.
* Sering menderita infeksi.
* Merasa lemas dan lelah.
* Sakit kepala.
* Mudah mengalami perdarahan (perdarahan gusi, perdarahan di bawah kulit, memar
memar).
* Nyeri pada tulang dan persendian.
* Bengkak dan tidak nyaman pada perut.
* Pembengkakan kelenjar limfe terutama pada leher dan ketiak.
* Penurunan berat badan.
Gejala gejala diatas sifatnya sangat umum artinya bahwa orang yang mengalami gejala tersebut belum tentu menderita leukemia. Beberapa penyakit infeksi dapat menimbulkan gejala serupa. Jadi bila anda mengalami salah satu atau beberapa gejala diatas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Pada stadium awal leukemia khronis, pasien malah tidak mengalami gejala apa apa. Umumnya, leukemia diketahui saat melakukan cek up rutin. Sedangkan pada leukemia akut, gejala timbul sangat cepat dan cenderung parah. Beberapa gejala tambahan pada leukemia akut antara lain, muntah muntah, gelisah, dan kejang kejang.
Bagaimana mengobati leukemia?
Mengobati leukemia membutuhkan kerjasama yang baik antara dokter dan pasien. Pasien berhak tahu apa terjadi pada diri dan penyakitnya. Stress dan tekanan yang timbul setelah mereka didiagnosa leukemia sudah membuat pasien depresi sehingga memerlukan konseling yang baik dari dokter.
Beberapa metode pengobatan leukemia antara lain kemoterapi, terapi biologi, radiasi dan transplantasi sumsum tulang. Pemilihan metode terggantung tipe leukimia yang diderita pasien dan stadium leukemia yang terjadi.
Comments :
Posting Komentar